Koffee With Karan: Interview dengan Aditya Roy Kapoor dan Shraddha Kapoor
Karan: Aku akan punya banyak pertanyaan untuk kalian
Ini kami sebut sebagai debut Koffee. Bagaimana rasanya?
Aditya: Rasanya seperti mimpi. Kami sudah menonton acara ini sejak musim pertama.
Karan: Tolong jangan bilang sejak kecil. Nanti aku menangis ππ
Aditya: Tidak, bukan itu maksudku. Rasanya seperti mimpi. Ya menakjubkan
Karan: Seperti mimpi
Aditya: Ya, dalam arti yang baik!
Karan: Dalam arti yang baik. Bagaimana denganmu? Bagaimana rasanya? (Bertanya ke Shraddha)
Shraddha: Aku sudah lama ingin tampil di acara ini.
Karan: Sejak masih kecil! ππ
Shraddha: Kurang lebih! Hampir dan aku disini sekarang dan ini mengagumkan. Rasanya seperti mimpi yang menjadi nyata.
Karan: Baiklah, jadi yang kukatakan di awal acara adalah aku bilang kalian mengalami kesulitan di awal karier kalian. Tentu saja, kalian meniti karier di industri ini
Aditya: Entah bagaimana. Ya.
Karan: ...yang akan kita bahas. Tapi awal kariermu tidak langsung mulus. Kau tahu film pertamamu tidak begitu terkenal. Film keduamu tidak benar-benar "meledak" di pasaran. Lalu tentu saja, kau sukses besar dengan film terlaris dan disukai jutaan orang. Adakah titik dimana kau merasa ini tak akan terjadi? (mengarah ke Shraddha)
Shraddha: Sudah lama aku merasa seperti itu. Tapi aku senang Aashiqui datang di saat yang tepat. Film itu datang di waktu yang tepat. Aku senang itu terjadi.
Karan: Apa ada momen saat kau ingin menyerah?
Shraddha: Benar, Aku menyerah usai film pertama dan keduaku.
Karan: Kau terus menyerah?
Shraddha: Aku menyerah dua kali. Aku sudah menyerah. Lalu aku sadar dan meyakini diri untuk mencoba lagi, lalu Aashiqui sukses, itu luar biasa.
Karan: Apakah ada masalah besar perselisihan dengan Yash Raj, karena kau pemeran mereka. Tiba-tiba kau tidak dilibatkan lagi dalam repertoar mereka karena kau menolak Aurangazeb.
Shraddha: Kurasa kita tidak boleh membicarakannya karena ada banyak rumor yang beredar tentang siapa yang memutuskan kontrak dan meninggalkan film.
Karan: Benar.
Shraddha: Namun, Aashiqui adalah film yang baru saja kubintangi. Aku tidak ragu.
Karan: Itu sudah takdirmu
Shraddha: Kurasa begitu
Karan: Kau punya hubungan baik dengan Aditya Chopra sekarang?
Shraddha: Dia akan selalu menjadi mentorku
Karan: Benar
Shraddha: Selalu. Ya!
Karan: Apapun yang dulu terjadi, semua baik-baik saja sekarang?
Shraddha: Aku hanya menunggu dia meneleponku dan membintangi sebuah film. Semoga itu akan segera terjadi.
Karan: Pasti itu akan terjadi karena kau sudah membuktikan semangatmu dan semua orang ingin bekerja dengan orang yang berbakat baru.
Dan Kau! (mengarah ke Aditya)
Aditya: Baik, Pak!
Karan: Kapan pun menyaksikan Wake Up Sid, aku memikirkanmu.
Aditya: Kenapa?
Karan: Mengingatkanku pada hidupmu. Bocah kota dari Mumbai Selatan.
Aditya: Ya
Karan: Tak kusangka dia punya karier di dunia perfilman. Tidak kusangka dia punya karier apapun.
Aditya: Ya, aku sangat manja
Aditya Roy Kapoor saat menjadi VJ
Karan: Kau berubah dari menjadi VJ mencoba peruntunganmu sebagai model dimana-mana.
Aditya: Tidak juga, tapi aku membintangi iklan di mana-mana.
Karan: Tiba-tiba, kau mendapat peran di film kini kau jadi pemeran utama, dan berada di sini!
Aditya: Aku di sini!
Karan: Jadi, Apa itu? Kau sungguh berpikir ini takdir, hanya beruntung atau... Apa yang terjadi?
Aditya: Kurasa sebagian besar adalah karena takdir. Aku tidak pernah merencanakannya. Entah bagaimana aku di sini
Karan: Sebenarnya semua itu benar.
Aditya: Itu benar tapi pasti ada sebabnya. Pasti ada sesuatu yang membawaku kemari. Keinginan untuk mencoba beraksi di depan kamera. Mungkin itu sudah ada sejak aku kecil, dan aku menyangkalnya.
Karan: Apa kau bocah Mumbai Selatan yang sombong yang berpikir kau lebih hebat daripada perfilman India?
Aditya: Aku agak sombong tapi orang berkata bahwa seharusnya aku menjadi aktor "Meski kau VJ, akhirnya akan menjadi aktor!"
Karan: Sepertinya itu benar
Aditya: Ya
Tapi aku tidak bisa membayangkan diriku melakukan itu. Aku kagum mereka melakukannya, tapi bagaimana caranya?
Karan: Melakukan apa? "akting?"
Aditya: Bagaimana cara aku menari, melakukan semuanya? Jadi, kurasa kau bisa menyebutku sombong. Ya, mungkin.
Karan: Apa dulu kau meremehkan perfilman India?
Aditya: Tidak, dulu aku suka menonton. Aku menonton filmnya Mithun dengan nenekku dan Siddharth.
Karan: Dia sangat suka film.
Aditya: Ya, dia orang aneh.
Karan: Siddharth Roy Kapoor adalah kakak dari Aditya dan kini menjadi pimpinan di Disney UTV. Jadi, dulu dia adalah anak yang sangat suka film.
Aditya: Dia sangat suka film. Dulu dia mempelajari stardust.
Karan: Mempelajari stardus (tertawa) π
Aditya: Ya
Dulu dia tumbuh besar dengan hal itu. Aku menonton film India
Karan: Benar
Aditya: Tapi film India selalu diputar di rumah. Ibuku selalu...
Karan: Ibumu mengajariku menari
Aditya: Dia mengajarkan cara menari kepada separuh orang mumbai!
Karan: Aku mengikuti kelas menari ibu Aditya saat aku sekolah dan kuliah. Jadi, untuk semua orang yang berpikir tarianku konyol salahkan ibu Aditya.
Aditya: Kau melakukan tarian Macarena?
Karan: Aku melakukan semuanya.
Ini sebelum aku melakukan Tarian Burung bersamanya. Aku melakukan Foxtrot, Waltz, Jive.
Aditya: Hanya aku dari tiga bersaudara yang belum punya...
Karan: Genetika?
Aditya: Tidak, maksudku..
Karan: Kakak-kakakmu bertubuh besar.
Aditya: Tidak, ya, badan mereka besar. Tapi badanku bisa menjadi cukup besar jika tidak ku kontrol.
Menari, apa sebutannya? Sertifikat! Mereka punya medali emas, tapi aku tidak pernah belajar dari ibu.
Karan: Tidak bisakah kau menari?
Aditya: Aku berusaha.
Aku tidak seburuk itu, aku tahu ritme! (mengarah ke Shraddha)
Karan: Ya. Benarkah?
Aditya: Ya, Benar!
Karan: Jadi, Kau membintangi action replayy dan Guzarish.
Aditya: London Dreams film pertamaku.
Karan: London Dreams!
Film-film itu adalah bagian pendukung yang seolah-olah tidak membuatmu sukses.
Aditya: Ya!
Karan: Dan tidak ada yang sukses!
Aditya: Ketiganya tidak ada yang sukses. Aku tidak pernah terlibat dengan keinginan besar ini. Aku tak pernah menganggap London Dreams sebagai debut besarku dan industri film India sebagai kekuatan alam. Aku hanya melakukannya secara spontan! Kupikir, mari kita coba saja. Aku tak menyesal tak ke London, menghabiskan 1,5 bulan untuk mencoba berakting!
Karan: Benar.
Aditya: Jadi, aku melakukannya. Lalu Vipul Sir akan membuat Action Replayy, lalu begitulah. Aku bertemu Pak Bhansali untuk film itu
Karan: Lalu kau membintangi Aashiqui
Aditya: Ya
Karan: Saat kau syuting Yeh Jawaani, kalian berdua bertemu di Aashiqui yang merupakan kisah cinta tentang alkohol traumatis dan seorang gadis terasing di dunia, dan kalian saling menyerap energi dan film itu benar benar sukses! Kau pernah membayangkan itu, Shraddha? Pernahkah kau berpikir akan membintangi film yang akan menghancurkan hati banyak orang?
Shraddha: Tidak, aku tak mengira reaksi orang akan begitu. Banyak kehidupan berubah di Aashiqui, Mohit menikah. itu banyak berubah bagi kami. Hidup kami berubah dalam sekejap dan itu sama sekali tidak terduga.
Aditya: Rasanya kami terlibat dalam hal yang istimewa di lokasi syuting. Kami merasa ada sesuatu yang belum pernah kurasakan.
Karan: Apa kau sendiri suka minum?
Aditya: Aku suka minum, tapi bukan...
Karan: Namun, tidak sampai menjadi alkoholik seperti yang kau perankan.
((Aditya mengangguk))
Karan: seperti yang dia tampilkan di layar
Aditya: Tidak
Karan: Apa kau benar-benar mabuk untuk beberapa adegan?
Aditya: Aku sudah mencobanya. Kubilang itu satu-satunya hal yang benar, sebagai aktor untuk menempatkan dirimu di posisi paling realistis! Aku mencobanya, lalu kami berhenti syuting pada suatu hari.
Karan: Kenapa? karena kau mabuk
Aditya: ya.
Aku minum lebih banyak daripada seharusnya. Kurasa penting untuk minum dalam takaran yang tepat.
Karan: Berhenti disaat yang tepat.
Aditya: Jika tidak, kendalimu hilang. Jika tidak, kau akan mengucapkan dialogmu dengan tidak jelas.
Shraddha: Ucapannya benar benar tidak jelas. Tapi menyenangkan juga menontonnya.
Karan: Jadi, seperti apa rasanya pertama kali kalian bertemu?
Shraddha: Kami bertemu di lokasi syuting lokasi Aashiqui.
Karan: Biasanya itu terjadi saat dua orang bertemu. Kalian akan selalu bertemu?
Shraddha: Ya! Itulah terjadi.
Aditya: Itu cenderung terjadi saat kau sedang mengerjakan film.
Karan: Kau menemui mereka!
Aditya: Ya!
[Semua tertawa]
Karan: Itu pasti menyenangkan!
Aditya: Ya!
Karan: Jadi, bagaimana rasanya pada awalnya? Kau pikir dia sombong, bodoh, bahagia atau apa?
Shraddha: Kupikir dia sangat menyenangkan dan benar-benar asyik.
Karan: Sejak awal?
Shraddha: Benar!
Sejak dia...
Karan: Dan seksi? Menurutmu dia tampan?
Shraddha: Dia sangat tampan. Lihat saja wajahnya! Ya. Lihat itu!
Aditya: Ekspresi Zoolander?
Karan: Itu ekspresiku, jangan pernah mencuri nya!
Aditya: Baiklah!
Shraddha: Ya tentu saja dia sangat tampan.
Karan: Menurutmu dia menarik dan seksi? (Mengarah ke Aditya)
Aditya: Ya. Menurutku...
Karan: atau menurutmu dia gadis yang ingin menjadi "pahlawan wanita film India" yang sebaiknya kau jauhi
Aditya: Tidak
Shraddha: Tapi aku gadis yang seperti itu.
Karan: Kau gadis itu, masih gadis itu.
Shraddha: Ya
Karan: Kau harus bangga
Aditya: Tak ada yang salah dengan itu. Sekarang aku ingin menjadi aktor film India.
Karan: Kau memang aktor!
Shraddha: Ya (tertawa) ππ
Aditya: Menurutku dia sangat menarik
Artikel "Koffee With Karan: Bintang Tamu Shraddha Kapoor dan Aditya Roy Kapoor Season 4 Episode 15" dipublikasikan 2 Maret 2022
